Senin, 09 Januari 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan



Ahadiah Akrima
10511400
1 PA 09






Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Hampir di setiap jaman,sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alas an pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian manusia dengan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra dalam berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasannya. Dalam musik misalnya, kata-kata penciptanya tertelan oleh melodinya. Karena seni memegang peran penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkannya dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.       Prosa lama meliputi
1.       Dongeng-dongen
2.       Hikayat
3.       Sejarah
4.       Epos
5.       Cerita pelipur lara
B.       Prosa baru meliputi
1.       Cerita pendek
2.       Roman/novel
3.       Biografi
4.       Kisah
5.       Otobiografi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca dari sastra. Adapun nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.       Prosa fiksi memberikan informasi
3.       Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.       Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam ilmu budaya dasar. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisasian, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan;
1.       Figura bahasa seperti gaya bahasa personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2.       Kata-kata yang ambiquitas adalah kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.       Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.       Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih mengunggah hati.
5.       Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Adapun alasan-alasan yang mendasari mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut:
1.       Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.       Puisi dan kesadaran/keinsyafan individual
3.       Puisi dan keinsyafan sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar