Ahadiah Akrima
10511400
1 PA 09
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Hampir di setiap jaman,sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alas an pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu,
bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya
yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan
demikian manusia dengan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah
mempermudah sastra dalam berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat yang juga
mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan,
dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah
yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih
mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasannya.
Dalam musik misalnya, kata-kata penciptanya tertelan oleh melodinya. Karena
seni memegang peran penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga
penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media
penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkannya dia mampu menangkap
hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Dalam
kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama meliputi
1. Dongeng-dongen
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
B. Prosa baru meliputi
1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau
karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan
atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh
pembaca dari sastra. Adapun nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara
lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fiksi memberikan warisan
cultural
4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan
wawasan
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar
sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam ilmu budaya
dasar. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan
kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan
melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisasian, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan
menggunakan;
1. Figura bahasa seperti gaya bahasa
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi
segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas adalah
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih mengunggah hati.
5. Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Adapun alasan-alasan yang mendasari mendasari penyajian puisi
pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
2. Puisi dan kesadaran/keinsyafan
individual
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar