Ahadiah Akrima
10511400
1 PA 09
Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan pada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi
sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui
melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai
homo religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan makhluk
ciptaannya yang lain. Tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk
melupakannya? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah
akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan bahwa yakin bahwa
kekuasaan tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia
merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan
diperoleh suatu kedamaian dalam dirinya. Sehingga secara berangsur akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur
bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah
diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam
menyelesaikan soal-soal psikis yang di hadapinya. Para ahli lebih banyak hanya
membantu saja. Sekali lagi semua itu merupakan “resiko” karena seseorang mau
hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi
atau masalah yang wajib di selesaikan.
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa sisaan jiwa dan rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Didalam kitab
suci dijelaskan jins dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti,
yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri,
makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Siksaan yang dialami manusia
dalam kehiduan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota halaman pertama isinya
sebagian besar isinya adalah siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian,
perampokan dan sebagainya. Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus
siksaan, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber
keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, Koran itu
cukup laku dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya psikis
misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan
Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah
seseorang yang bimbang itu pergi atau atau tidak, siapakah dari kawan yang
dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam
keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat
itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu akan berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat
berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga ken=bimbangan
akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh seeseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya
sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini
tidak boleh dicampur adukan dengan keadaan yang sepi seperti yang dialami oleh
petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang
sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud
dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Seperti halnya kebimbangan,
kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan
penderitaan batin. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untu
mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak
untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan “kawan duka”
adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh
sahabatnya itu. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya
dengan suatu kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian
tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak ada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
Pada umunya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada
tikus,ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan
itu sedemikian hebatnya sehingga sangat menggangu. Seperti pada kesepian,
ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya
ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain:
a)
Claustrophobia
dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah
ketakutan yang disebabkan seseorang berada ditempat terbuka.
b)
Gamang merupakan
ketakutan bila seseorang ditempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia
takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang harus melewati
jembatan yang sempit, sedangkan bawahnya air yang mengalir, atau seseorang
takut meniti
dinding tembok dibawahnya.
c)
Kegelapan
merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap. Sebab
dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti,
misalnya setan, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat
tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.
d)
Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
Seseorang yang takut diinjeksi akan berteriak-teriak sebelum jarum injeksi
ditusukkan ke dalam tubuhnya, hal itu disebabkan karena dalam pikirannya
semuanya akan menimbulkan kesakitan.
e)
Kegagalan
merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang
akan dijalani akan mengalami kegagalan. Seseorang yang paah hati tidak mudah
untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan
terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya
ketakutan kalau sampai terulang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar